Sabtu, 21 Desember 2013

~Seluas Telaga~

Pada suatu hari seorang bapak tua sedang menikmati pemandangan telaga yang indah.Memandangi riak air telaga yang damai. Tiba-tiba, datang seorang pemuda dengan wajah kusut seperti sedang menghadapi masalah yang besar. Ingin membantu, Pak Tua segera menghampirinya.
        ''Selamat pagi anak muda. Mengapa sepagi ini wajahmu amat murung dan sedih? Apakah yang terjadi?''Pak Tua berkata dgn ramah.
           Namun, si pemuda seakan tdk mendengar dan tetap dalam keadaan semula. Pak Tua kemudian prgi dan kembali lagi sambil membawa sebuah gelas & sebungkus garam. Ia lalu mengambil segelas air telaga dan mengambil segenggam  garam & mengaduknya. Diam-diam si pemuda tertarik oleh apa yang dilakukan bapak tua itu. Ternyata minuman itu sengaja dibuat untuknya.
             ''Minumlah ini!'' Saran bapak tu tadi.
              Setelah meraih gls &mencoba meminumnya, si pemuda meludahkannya kembali.
             ''Bagaimana rasanya?'' Tanya Pak Tua.
              ''Asin sekali!'' Jawab si pemuda.
              Kemudian pak tua tdi mengambil segenggam garam lagi & menaburkannya ke dalam telaga, tak lupa dia mengaduk-aduk air telaga itu.Kemudian,dia menyuruh si pemuda untuk langsung meminum air dari telaga yang sudah ditaburi garam tadi.
               ''Bagaimana rasanya sekarang?'' Tanya pak tua lagi.
               ''Segar sekali. Tidak asin sedikitpun,'' Jawab si pemuda.
               ''Begitulah juga dengan masalahmu,jika kau memendam sendiri di dalam hati,masalah itu akan terasa amat berat.Tapi,kalau saja kau mau menceritakannya kepada orang lain,mungkin itu akan terasa lebih ringan,seperti air telaga ini yg tdk terpengaruh oleh garam karena luasnya,''

Dari cerita diatas kita dpt memetik hikmahnya yaitu kalau kita mempunyai masalah yg berat dan memendamnya sendiri  masalah itu akan terasa amat berat dan apabila kita mau menceritakannya pda orang lain masalah itu akan terasa lebih ringan.  

Seperti kata bijak ini :
(''Hati yg penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yg terbesar, melainkan merupakan induk segala kebajikan yang lain.'' ~Cicero~)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar